SINOPSIS FILM : THE DAY AFTER TOMORROW
Jack Hall (Denis Quaid) adalah seorang Paleoclimatologist yang
sedang melakukan penelitian di Benua Antartika bersama temannya Frank (Jay O. Sanders) dan Jason (Dash Mihok). Saat melakukan pengeboran untuk
mengambil sampel inti es di Larsen Ice Shelf. Saat sedang pengeboran terjadi
retakan besar seperti membelah benua itu. Jack percaya bahwa peristiwa yang
pernah ia ramalkan itu akan terjadi, tapi tidak dalam waktu yang sangat dekat.
Lalu Jack dan kedua temannya membangun model prakiraan cuaca bersama Janet
Tokada (Tamlyn Tomita) dari NASA.
Sedangkan anak Jack, Sam Hall (Jake Gyllenhaal) berada di New
York City
untuk kompetisi akademik dengan teman-temannya Brian dan Laura (Arjay Smith dan Emmy
Rossum). Selama
kompetisi, cuaca menjadi semakin buruk dengan angin kencang dan hujan deras. Sam
menelepon ayahnya bahwa ia akan pulang dengan kereta bawah tanah. Tapi Sam baru
tahu bahwa Grand Central Station telah di tutup. Saat akan mengungsi di
Perpustakaan Umum New York,suatu gelombang air pasang setinggi setengah Patung Liberty menerjang Manhattan. Sam dan temannya pun selamat setelah
berhasil masuk ke Perpustakaan itu.
Disana Sam dan kelompok kecilnya mencoba
menghangatkan diri dengan membakar semua buku yang ada disitu dan mengambil
makanan dari mesin penjual otomatis. Laura menderita keracunan darah sehingga
Sam, Brian dan JD mencari penisilin di sebuah kapal kargo Rusia yang terbawa oleh air pasang. Pada saat
itu mata badai superstorm melewati New York dan seluruh kota membeku dengan
cepat. Merekapun tiba diperpustakaan dengan cepat dan mereka kembali berusaha
menghangatkan diri dengan membakar buku secara besar-besaran.
Jack dan Jason yang bersembunyi kembali
melanjutkan perjalanan dan sampai di perpustakaan dan menemukannya terkubur
oleh salju, tetapi menemukan kelompok Sam hidup dan selamatkan. Film berakhir
dengan dua astronot memandang pemandangan bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional,
menunjukkan mayoritas belahan bumi utara tertutup es.
Pendapat:
Menurut
saya sebuah perpustakaan di era IT ini harus profesional dengan sistem yang
baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan
rekreasi paral. Demikian pula dalam hal sarana dan prasarana yang meliputi
pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik. Kebutuhan fisik meliputi komponen
parangkat keras berbasis teknologi informasi, yaitu komponen input, komponen
output, komponen pengolah untuk melakukan pengolahan data, dan komponen
elektronik digital.
Untuk
pustakawannya sendiri harus bisa menjadi pendukung dari IT tersebut. Jadi mampu
melaksanakan, menerapkan dan mengikuti kemajuan IT tersebut dalam kegiatan di
perpustakaan. Mengenai
perpustakaan di film “The Day After Tomorrow” , terlihat perpustakaan tersebut
merupakan sebuah perpustakaan yang besar dengan kualiatas pustakawan yang baik
dengan dapat menjawab pertanyaan pengguna dan pelayanan yang cukup ramah.
Sedangkan untuk bahan pustaka serta fasilitas yang ada saya rasa cukup baik,
ini bisa dilihat saat para pengungsi mencari informasi lewat buku-buku yang ada
dalam perpustakaan tersebut. Yang sangat disayangkan di film ini adalah kala
pengungsi membakar massal buku-buku yang ada untuk menghangatkan tubuh.
Reverensi Video dari: http://www.youtube.com/watch?v=gJn261UAdaA&feature=related (minggu, 8 april 2012, 08:36)
Oleh: Yuninda Eka Purnamasari (D1810106)
Reverensi Video dari: http://www.youtube.com/watch?v=gJn261UAdaA&feature=related (minggu, 8 april 2012, 08:36)
Oleh: Yuninda Eka Purnamasari (D1810106)
1 komentar:
apik nin,, soale podho gonku.. haha
Posting Komentar