Sinopsis Film The Librarian: Quest for the Spear
written by David
Titcher
Flynn Carson
seseorang yang suka belajar hingga umur 30 tahun ini dia masih menjadi
mahasiswa. Ibunya menginginkan Flynn untuk cepat mencari pekerjaan dan
mendapatkan calon istri. Akhirnya Flynn mendapat undangan misterius untuk
wawancara di perpustakaan umum metropolitan.
Antrian wawancara di perpustakaan ini sangat panjang. Ternyata Flynn
adalah orang yang ditunggu-tunggu menjadi pustakawan sejati untuk menjaga
koleksi antik yang ada di perpustakaan tersebut. Judson adalah kepala
perpustakaan yang menjelaskan semua pekerjaan Flynn. Salah satu Koleksi antik
di perpustakaan ini adalah Spear of Destiny yang dicuri oleh persaudaraan ular
yang jahat. Spear of Destiny adalah sebuah tombak yang dibagi 3 bagian. Jika
disatukan, tombak ini akan dapat membawa si pemilik untuk menguasai dunia.
Judson sangat percaya dengan kemampuan Flynn untuk menemukan bagian-bagian dari Spear of Destiny, karna memang Flynn adalah orang pintar dengan slalu belajar didalam hidupnya. Judson memberikan sebuah buku berisi petunjuk untuk mendapatkan bagian-bagian Spear of Destiny. Buku tersebut berbahasa burung dan Flynn dapat membacanya.
Judson sangat percaya dengan kemampuan Flynn untuk menemukan bagian-bagian dari Spear of Destiny, karna memang Flynn adalah orang pintar dengan slalu belajar didalam hidupnya. Judson memberikan sebuah buku berisi petunjuk untuk mendapatkan bagian-bagian Spear of Destiny. Buku tersebut berbahasa burung dan Flynn dapat membacanya.
Perjalanan naik pesawat Flynn duduk bersebelahan
dengan Nicole Noone. Ternyata penumpang didalam pesawat tersebut adalah anggota
persaudaraan ular. Namun, Flynn terselamatkan karena pertolongan Nicole yang
memang bertugas untuk menjaga setiap pustakawan di perpustakaan nasional
tersebut. Nicole dan Flynn nekad untuk terjun dari pesawat dan jatuh di hutan
amazon.
Saat malam, Flynn dan Nicole ditangkap oleh suku pedalaman,
namun karena Flynn pintar dan dapat berbahasa portugis yang dipakai oleh suku
pedalaman tersebut, akhirnya Flynn menjadi tamu kehormatan dan dijamu dengan
baik. Paginya, terjadi pertempuran dari persaudaraan ular tapi Flynn dan Nicole
dapat lolos. Setelah itu Flynn menemukan petunjuk dan ternyata benar tempat
tersebut salah satu tempat penyimpanan potongan tombaknya. Didepan sudah
dikepung oleh persaudaraan ular dan bagian tombak tersebut dapat diambil. Dan
ternyata kepala dari persaudaraan ular adalah mantan pustakawan terakhir yang
dikira sudah mati yaitu Edward. Potongan tombak yang terakhir ada di Himalaya
disebuah kuil Buddha Flynn ditawan untuk sebagai petunjuk arah. Potongan tombak
terakhir dapat diambil oleh Edward, namun akhirnya dapat direbut kembali.
Pada saat di Mongolia, Spear of Destiny dapat direbut
kembali oleh persaudaraan ular, dan setelah disatukan tombak tersebut, Edward
menjadi kuat terjadi perebutan kembali saat Judson membawa Flynn ketempat itu.
Spear of Destiny berhasil direbut dan sekarang tombak itu bisa dikembalikan
lagi di perpustakaan sebagai salah satu koleksi antik.
Menurut saya, perpustakaan didalam film ini sudah
sangat bagus. Bahkan saat adegan tes wawancara saja sampai antri sangat
panjang. Itu menunjukakan bahwa jabatan sebagai pustakawan sangat diminati.
Pengaturan rak dan bukunya pun sangat rapi. Perpustakaannya sangat luas, besar,
bersih, dilengkapi dengan lift, dan terlihat sangat nyaman.
Peran Pustakawan di Era Informasi
Menurut saya, seorang pustakawan
dimasa informasi ini, harus benar-benar menguasai tegnologi informasi.
Setidak-tidaknya sudah dapat mengoperasikan komputer. Apalagi saat ini semua
sudah serba canggih. Di era informasi seperti ini, semua orang pasti sudah berfikiran
praktis, lebih instan, dan tidak mau repot.
Seorang pustakawan harus memberikan
pelayanan siaga, prima dan tidak lupa untuk slalu ramah. Ketrampilan plus itu
juga sangat penting seperti pintar IT atau mengerti dan dapat berbahasa
Inggris. Penggunjung juga akan bersimpati pada seorang pustakawan jika
pelayanannya cepat, tepat, dan mengutamakan kenyamanan bagi pemustaka atau
pengunjung tersebut.
Tidak hanya itu saja, seorang
pustakawan juga harus cerdas, pintar, kreative, dan inovative. Dengan begitu,
kepengurusan, management, tata letak rak buku, ruang baca, dan apapun itu bisa
dibuat semenarik mungkin oleh pustakawan yang kreative agar pengunjung lebih
nyaman untuk berkunjung.
Okk dech, mungkin itu pendapat saya
terhadap peran pustakawan di era informasi ini. Semoga bermanfaat,,
Referensi Video dari: http://www.youtube.com/watch?v=811c0xaPwEE&feature=player_embedded (sabtu, 7 april 2012, 20:10)
Oleh: Siti Chusnul Chotimah (D1810092)
1 komentar:
minta filmnyaaa
Posting Komentar